Kamis, 15 Mei 2008

DAFTAR ISI

Daftar Isi ............................................................................................................................... i

BAB I Pendahuluan .............................................................................................................. 2

A. Latar Belakang ................................................................................................................... 2

B. Manfaat .............................................................................................................................. 2

c. Tujuan Penulisan .................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 2

A. Definisi Kata berimbuhan .................................................................................................... 2

B. Definisi Kata Ulang............................................................................................................ 10

C. Frase, Idiom dam Kata Majemuk ..................................................................................... 12

BAB III SOAL DAN JAWABAN ............................................................................... ..... 16

A. Soal …........................................................................................................................ ..... 16

B. Jawaban ........................................................................................................................... 18

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 19

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 20

PENDAHULUAN

Kita menyadari bahwa kemajuan tekhnologi sangat berpengaruh bagi kita semua.Dalam menghadapi era globalisasi yang semakin luas ini,kita harus mahir dalam menggunakan tekhnologi.

Dengan adanya pelaksanaan kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK). Menyadari akan adanya diversifikasi kurikulum yang sedikit akan membedakan materi pembelajaran TEK-IN dengan pelajaran yang lain.Dalam pembuatan situs ini,dianjurkan agar setiap siswa/siswi mampu membuat situs&WEB SITE dengan baik.

Dalam hal metode pembelajaran,KBK menuntut kompetensi yang harus dimiliki siswa sebagai hasil pembelajaran,yang meliputiaspek kognitif,skills,&sikap/nilai.Dalam penerapan KBK,siswa harus terampil dalam menerapkan pengetahuannya dalam menghadapi masalah dalam kehidupan & teknologi.

Selain itu,siswa harus diperlakukan sebagai ilmuwan muda yang sedang membangun sendiri pengetahuannya;sedangkan Guru akan l;ebih berperan sebagai

fasilitator,motivator,creator,&inivator.

KATA BERIMBUHAN

1. Pengertian

Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau (afiksasi). Imbuhan atau afiksasi adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk dasar untuk membentukan kata. Hasil dari proses pengimbuhan itu disebut kata berimbuhan atau kata turunan.

2. Jenis-jenis Imbuhan

`Imbuhan menurut posisinya terbagi ke dalam empat bentuk

a. Awalan atau prefiks

Contoh:

meN-, ber-, di-, ter-, peN-, per-, se-, dan ke-.

b.Sisipan atau infiks

Contoh:

-el, -er, -e-, dan –in-

c. Akhiran atau sufiks

Contoh:

-kan, -an, -I, dan –nya

d. Konfiks atau simulfiks

Berupa awalan dan akhiran yang pemakaiannya sekaligus.

Contoh:

Ke-an, per-an, peN-an, ber-an, dan se-nya.

Imbuhan yang diserap dalam bahasa asing.Imbuhan tersebut,diantaranya,adalah sebagai berikut:

  1. Dari bahasa Arab:-ah, -i.Fungsinya sebagai penbentuk atau penanda kata sifat.

Contohnya; manusiawi, alamiah, alami

  1. Dari bahasa Sansekerta: -man, -wan, -wati,.Fungsinya sebagai pembentuk kata

Benda.Contohnya, budiman, wartawan, pragawati.

  1. Dari bahasa Inggris: -is, -if, -al. Fungsinya sebagai pembentuk kata sifat.

Contohnya, egois, deskriptif, formal

3.Fungsi Imbuhan

a Membentuk kata benda, yakni peN-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, peN

-an,pe-an, per-an, dan ke-an. Contoh: pelaut, penyapu, wartawan, dll.

b. Membentuk kata kerja, yakni me-, ber-, per-, ter-, di, -kan, ter-kan,dan di-i.

Contohnya: melaut berlayar, terlihat diminum, bawakan, lempari, &menaiki.

c. Membentuk kata sifat,yakni –I, -wi,-iah, dan –is.Contohnya: manusiawi,

Duniawi, ilmiah, agamis

d. Membentuk kata bilangan yakni se- dan ke-. Contohnya: sepuluh dan kedua.

4.Menggunakan Imbuhan secara Benar

  1. Awalan peN-

Imbuhan peN- merupakan salah satu awalan yang pemakaiannya sangat produktif.

Makna yang dikandung awalan peN- bermacam- macam antara lain:

a) Menyatakan yang melakukan perbuatan. Contoh: penulis, & pembaca.

b) Menyatakan pekerjaan. Contoh: pengusaha, pedagang.

c) Menyatakan alat. Contoh: pengerat, penggaris

d) Menyatakan memiliki sifat. Contoh: pemaklum, penggembira.

e) Menyatakan penyebab. Contoh: pemanis, pemutih.

  1. Pemakaian Awalan ber-

Awalan ber- mempunyai kaidah sebagai berikut:

    1. Apabila diikuti kata dasar yang berawalan dengan huruf /r/ dan beberapa kata dasar yang suku pertamanya berakhir dengan /er/, maka ber- menjadi be-.

Contoh: beramal, bekerja

    1. Apabila diikuti kata dasar ajar, maka ber- menjadi bel-.

Contoh: bel + ajar = belajar

c. Apabila diikuti kata dasar selain yang disebutkan diatas, maka ber-

tetap tanpa perubahan.

Contoh: ber + balik = berbalik

Ada beberapa makna yang terkandung oleh awalan ber-, antara lain:

1) Mempunyai, contoh: beratap, beranak, berhasil.

2) Menggunakan contoh: bersepeda, bersepatu

3) Mengeluarkan contoh: bertelur, berbau, berkata.

4) Menyatakan sikap mental, contoh: berbahagia, berhati-hati,

5) Dalam jumlah, contoh berdua, bertiga.

Dalam beberapa tulisan atau berbagai percakapan sering dijumpai pelepasan-pelepaqsan imbuhan ber-. Perhatikan kalimat berikut.

1. Usahanya belum hasil.

2. Pendapat kita memang beda

3. Murid-murid sudah kumpul di muka kelas.

Bentuk-bentuk tanpa ber- sepereti pada contoh di atas permukaan pemakaian kalimat yang tidak baku. Hal tersebut antara lain merupkan unsure pengaruh dari bahasa daerah(sunda). Kalimat-kalimat tersebut seharusnya diucapkan:

4. Usahanya belum berhasil

5. Pendapat kita memang berbeda

6. Murid-murid sudah berkumpul di muka kelas

  1. Awalan meN-

Apabila awalan me- dihubungkan dengan kata dasar, terjadi variasi bentuk, yakni me, mem-, men, meng-, dan meny-.

Makna awalan meN- adalah sebagai berikut:

1) Melakukan perbuatan, tindakan; Contoh: mengambil, menjual.

2) Melakukan perbuatan dengan alat: Contoh: mengambil, menyabit

3) Menjadi atau dalam keadaan; contoh: menurun, meluap

4) Membuat kesan; contoh: mengalah, membisu.

5) Menuju ke; contoh;mendarat, menepi.

6) Mencari;contoh: mendamar.

d. Awalan di-

Awalan di- bermakna suatu perbuatan yang pasif, sebagai kebalikan dari awalan (me-(N)) yang bermakna aktif.

Contoh: di- + baca = dibaca

ambil = diambil

jual = dijual

e.Awalan ter-

Imbuhan ter- menyatakan makna sebagai berikut:

a. Sudah di- atau dapat di-; contoh: tertutup, terbuka.

b. Ketidaksengajaan; contoh: terbawa, terambil.

c. Tiba-tiba; contoh: teringat, terjatuh

d. Paling/superlativ; contoh: terindah, terbagus

f. Awalan se-

Awalan se- berasal dari sa- atau esa yang berarti ‘satu’. Awalan tersebut kemudian mengalami variasi-variasi makna, yakni sebagai berikut:

· Satu; contoh: seeekor, sebutir

· Seluruh, seisi; contoh: serumah, sekampung.

· Sama-sama; contoh: sepermainan, seperjuangan.

· Sama dengan, seperti; contoh: setinggi, selebar, seenaknya, semaumu.

· Menyatakan waktu; contoh: sesudah, selagi

g.Awalan –an

Pada umumnya akhiran –an membentuk kata benda misalnya, pukulan, manisan, satuan, ratusan.

Makna akhiran –an adalah sebagi berikut;

1) Menyatakan tempat: contoh: pangkalan, kubangan

2) Menyatakan alat; contoh: timbangan, ayunan

3) Menyatakan hal atau cara: contoh: didikan, pimpinan.

4) Menyatakan akibat, hasil perbuatan: contoh: hukuman, balasan.

5) Menyatakan sesuatu yang di; contoh: catatan,suruhan.

6) Menyatakan seluruh, kumpulan; contoh: lautan, sayuran.

h. Awalan kan dan -i

1. Fungsi

a) Membentuk kata kerja. Semuakata yang berakhirankan dan –I dengan atau tanpa awalan merupakan kata kerja. Tanpa awalan, akhiran kan dan –I itu merupakan kata kerja bentuk imperativ.

Contoh:panas (kata sifat)

panaskan (kata kerja)

panasi (kata kerja)

b) Menjadikan kata kerja taktransitif menjadi kata kerja transitif.

Contoh: -Didi duduk di kursi (traktransitif)

-Didi menduduki kursi (transitif)

-Didi mendudukkan Adik di kursi (transitif)

c)Mengintensifkan arti.

Contoh:

Polisi menangkap penjahat

Polisi menangkapi penjahat (pekerjaan itu dilakukan berulng-ulang karena objeknya lebih dari satu)

2. Perbedaan-perbedaan

a) Objek yang mengikkuti kata kerja berakhiran –kan berpindah tempatnya dan objek itu merupakan alat. Objek yang mengikuti kata kerja berakhiran –I tetap tempatnya, tak berpindah, dan objek itu merupakan tempat berlakunya pekerjaan itu:

Contoh:

Petani itu menanamkan benih di sawahnya.

Petani itu menanami sawahnya.

b) Kata kerja berakhiran –kan diikuti oleh objek penderita, sedangkan kata kerja berakhiran –i diikuti objek penyerta.

Contoh:

Dia menawarkan pekerjaan kepada saya.

Dia menawari saya pekerjaan.

c) Adakalanya perbedaan kedua akhiran itu kurang jelas sehingga pemakaiannya seolah-olah sama saja dan dapat saling menggantikan.

Contoh:

Dia menamai anaknya Alam (menamai = memberi nama)

Dia menamakan anaknya Alam (menamakan = menyebabkan bernama)

i. Konfiks ke-an

Konfiks ke-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda abstrak. Misalnya, kepandaian, kecepatan, keindahan, kesehatan.

Konfiks ke-an­ memiliki makna sebagai berikut:

1) Menyatakan keadaaan: contoh; kedinginan, kesakitan

2) Menyatakan intensitas (terlalu, terlampau); contoh: kebesaran, kemahalan.

3) Menyatakan agak, menyerupai: contoh: kehijau-hijauan, kebarat-baratan.

j. Konfiks pe(N)-an

Konfiks pe(N) –an mempunyai variasi bentuk pe-an, pem-an, peng-an, peny-an.

Makna konfiks pe(N)-an adalah sebagai berikut:

1) Menyatakan hal yang berhubungan dengan kata dasar. Contoh: penanaman, pendidikan.

2) Menyatakan proses/perbuatan. Contoh pemberontakan, pendaftaran.

3) Menyatakan hasil. Contoh: penyamaran, pengakuan.

4) Menyatakan alat. Contoh: penciuman.

5) Menyatakan tempat. Contoh: penampungan, pemandian.

k. Konfiks per-an

Makna konfiks per-an adalah sebagai berikut:

1) Menyatakan tempat. Contoh: perhentian, percetakan

2) Menyatakan daerah. Contoh: perkebunan.

3) Menyatakan hasil perbuatan. Contoh: pernyataan, pertahanan

4) Menyatakan perihal. Contoh: peristilahan, perhukuman

5) Menyatakan banyak, bermacam-bermacam. Contoh; peralatan, persyaratan.

l. Konfiks se-nya

Konfiks se-nya umumnya disertakan pada kata ulang. Fungsinya membentuk kata keterangan.

Contoh:

Se-nya +putih = seputih-putihnya

+pintar = sepintar-pintarnya

Konfiks se-nya menyatakan superlative atau tingkat paling tinggi yang dapat dicapai. Contoh:

Seputih-putihnya = seputih mungkin

sepintar-pintarnya = sepintar mungkin

m. Klitika –ku, -mu, nya

1. Fungsi

a. Sebagai penunjuk kepunyaan.

Contoh: rumahku, rumahmu, rumahnya

b. Sebagai alat pembentuk kata benda.

Contoh: salah (kata sifat) = salahmu (kata benda)

duduk (kata benda) = duduknya(kata benda)

c. Sebagai objek penderita

Contoh: Sudah beberapa kali ia membujukku.

Ia memandangnya tajam-tajam.

d. Sebagai objek penyerta

Contoh: Surat itu telah kukirimkan kepadanya.

Barang-barang ini sengaja dia bel untukmu.

Khusus untuk –nya, selain sebagai klitika atau kata ganti orang, juga berfungsi sebagai imbuhan.

Fungsi imbuhan –nya adalah sebagai berikut;

1)Sebagai pembentuk kata keterangan

Contoh:

Agaknya akan turun hujan hari ini.

Tidak selamanya orang menderita.

2)Sebagai penunjuk

Contoh:

Penyakit seperti ini sukar dicari obatnya.

Rumah kami besar,kamar-kamarnya luas.

3)Bersama-sama dengan awalan se- menyatakan superlative

Contoh:

Sepandai-pandainya tupai melompa,sekali gagal juga.

Sepeda adik yang baru dibeli bercat merah.

Pemakaian –nya pada kata rumah & sepeda adalah tidak perlu karena rujukannya sudah dinyatakan langsung.Perhatikan kalimat di bawah ini.

1. a)Rumah paman bertingkat dua.

b)Rumahnya bertingkat dua.

2. a)Sepeda adik yang baru dibeli bercat merah

b)Sepedanya bercat merah.

KATA ULANG

1.Pengertian

Kata ulang(reduplikasi) adalah kata yang mengalami proses pengulangan,baik sebagian ataupun seluruhnya dengan disertai perubahan-perubahan bunyi ataupun tidak.

2.Jenis-Jenis Kata Ulang

a. Perulangan seluruh bentuk dasar

Perulangan ini disebut juga perulangan utuh atau dwilingga.perulangan utuh ada dua macam.Pertama, perulangan terhadap kata dasar.Kedua,perulangan terhadap kata berimbuhan.

Contoh:

Rumah=rumah-rumah-perumahan-perumahan

Lari= lari-lari>pelari-pelari

Pagi>pagi-pagi

b. Perulangan kata berimbuhan

Imbuhan tersebut ada yang melekat pada komponen pertama dan pula yang

melekat pada komponen keduanya

Contoh:

Berlari>berlari-lari

Memukul>pukul memukul

c. Perulangan berubah bunyi atau salin suara

Perubahan bunyi itu ada yang terjadi pada vocal & ada pula yang pada konsonan.

Contoh:

Warna>warna-warni

Gerak>gerak-gerik

Sayur>sayur-mayur

d. Perulangan sebagian

Yakni perulangan yang terjadi hanya pada sebagian bentuk dasar.Perulangan ini disebut juga dwipurwa.

Contoh:

Pepohonan & leluhur

3.Makna Kata Ulang

Makna kata ulang adalah sebagai berikut:

A.menyerupai atau tiruan sesuatu

B.intensitas kualitatif atau frekuentatif

C.Banyak dan bermacam-macam

D. Banyak tak tentu

E.Kolektif

FRASE

1. Pengertian

Frase adalah gabungan dua kata atau lebih yang tidak melebihi batas fungsi. Contoh frase dapat dilihat dalam kalimat Kadispen Polda Metro Superintendant Nur Usman menyatakan, tiga Tim Gegama yang diterjunkan memperkirakan ledakan berasal dari bom yang ditaruh di mobil. Dalam kalimat di atas dijumpai frase:

(1) Kadispen Polda Metro Superintendant Nur Usman

(2) tiga tim Gegama yang diterjunkan

(3) dari bom yang ditaruh di mobil

Ketiganya merupakan frase karena unsure-unsur pembentuknya tidak berupa fungsi-fungsi kalimat.

2. Ciri-ciri Frase dalam Bahasa Indonesia

Tidak semua gabungan kata merupakan frase.

Gabungan-gabungan kata, seperti;

(a) Adik tertidur

(b) Ayahnya pengarang

© besar kepala

(a) Adik tertidur

S P

(b) Ayahnya pengarang

S P

Kedua gabungan kata tersebut masing-masing dibentuk oleh dua fungsi, yakni fungsi subjek dan predikat. Bahwa frase merupakan gabungan kata yang tidak melebihi batas fungsi.

Frase sangat mungkin apabila unsure-unsurnya itu diperluas. Untuk alam yang indah misalnya, frase tersebut dapat dikembangkan ke dalam beberapa kemungkinan perluasan, antara lain:

1) alam yang indah itu

2) alam pegunungan yang indah

3) alam Pegunungan Himalaya yang indah sekali

3. Jenis-jenis Frase

Perhatikan contoh frase dalam kalimat di bawah ini!

4) Ayah dan ibunya telah pulang kea lam baqa

5) Kakak sedang mencuci pakaian.

6) Di dapur bibi menanak nasi.

a) Alam sedang bermain kuda-kudaan

b) Putra kami yang lucu itu sedang bermain kuda-kudaan.

Contoh frase seperti ini erin disebut frase apositif.

Frase jenis keempat, diwakili oleh kelompok kata di dapur. Frase ini sering disebut frase akssentris.

Contoh frase aksosentris, dari rumah, tentang kebahagiaan, kepada kakak, dan

k e atas. Kata di, dari,tentang,kepada dan k e. disebut perangkat.

4. Frase Ambigu

Dalam penyusunan frase dikenal pula istilah frase ambigu. Frase ambigu adalah frase yang memiliki makna tidak jelas atau bermakna ganda.

Contohnya, frase prancing busana wanita. Keambiguan tersebut ditimbulkan oleh kegandaan hubungan pada unsure-unsur pembentuknya.

IDIOM DAN KATA MAJEMUK

Idiom adalah gabungan dua kata atau lebih yang susunannya terbentuk secara tetap (baku) dan saling kebergantungan; atau gabungan kata yang maknanya tidak sama dengan unsur-unsur pembentuknya.

Tidak setiap gabungan kata itu adalah idiom. Penggabungan kata bisa pula menghasilkan frasa. Bedanya frasa dengan kata idiom, bahwa unsure-unsur pembentuk frasa masih memiliki makna baru sebagaimana halnya yang terjadi pada idiom.

Idiom

Frasa

Besar kepala

Kepala besar

Rumah makan

Di rumah

Muka masam

Buah masam

Panjang tanngan

Tangan panjang

Beberapa contoh idiom lainnya: terdiri atas, suka akan, berdasar pada, lebih besar daripada, dan berhubungan dengan. Contoh-contoh tersebut merupakan idiom dengan alas an-alasan sebagai berikut:

a. Susunan unsur-unsur pembentuknya sudah terpola secara tetap. Kata terdiri atas tidak bisa diubah menjadi terjad pada atau terdiri atas. Penggantian atau pun pengubahan-pengubahan dapat menyebabkan kata-kata idiomatic itu menjadi tidak berterima.

b. Unsur-unsur pembentuknya satu sama lain saling bergantungan. Kehadiran kata terdiri , suka, berdasar, lebih besar, dan berhubung dengan sangat menuntut kehadiran kata lainnya.

Apabila kata-kat itu tidak dilengkapi dengan atas/dari, akan, pada, daripada, atau dengan, maka akan menyebabkan kata-kata tersebut menjadi tidak bermakna; pemakaiannya dalam kalimat menjadi tidak berfungsi dengan baik.

Contoh:

1) Bangunan ini bahannya terdiri bata, batu, semen, dan kayu (?)

2) Saya suka dia (?)

3) Tindakanmu itu harus berdasar ketentuan-ketentuan yang jelas (?)

4) Pohon beringin lebih besar pohon jambu (?)

5) Berhubung kepergiannya ke Jakarta, kita tidak bisa menemuinya pada hari ini (?)

Kelompok kata yang hampir sama bentuknya dengan idiom adalah kata majemuk (kompositum). Kata mejemuk adalah gabungan dua kata atau lebih menciptakan makna baru, yang berbeda dengan makna dari unsur-unsur pembentuknya. Contoh-contoh idiom yang sejenis besar kepala, rumah-rumah, dan malam panjang dapat juga disebut sebagi kata majemuk.

Namun demikian tidak berarti kata majemuk selalu identik dengan idiom. Kata majemuk hanya merujuk pada kelompok kata yang memiliki makna penuh. Dengan demikian, contoh gabungan kata seperti suka akan, terdiri atas, dan berhubung dengan, bukanlah kata majemuk. Contoh-contoh gabungan kata semacam itu hanya bisa kelompokkan ke dalam idiom..

EVALUASI

1. Dibawah ini merupakan fungsi imbuhan ­-nya adalah sebagai berikut, kecuali……

a. Sebagai pembentuk kata keterangan

b. Sebagai petunjuk

c. Kata ganti orang

d. Bersama-sama dengan awalan se– menyatakan superlative

e. Dapat berupa rujukan

2. Suatu kata yang mengalami proses pengulangan ataupun seluruhnya yang di sertai perubahan-perubahan bunyi atau tidak adalah pengertian dari……

a. Reduplukasi c. Duplukasi e. iodom

b. republikasi d. duplikat

3. Dalam bahasa Indonesia kata ulang terbagi ke dalam 4 jenis, yaitu sebagai berikut, kecuali………

a. Perulangan sebagian

b. Perulangan Berimbuhan

c. Perulangan berubah bunyi/salin suara

d. Perulangan sisipan

e. Perulangan seluruh bentuk dasar

4. Perulangan yang terjadi hanya pada sebagian bentuk dasar merupakan pengertian dari…………

a. Perulangan keterangan

b. Perulangan seluruh

c. Perulangan sebagian

d. Perulangan bunyi

e. Perulangan berimbuhan

5. Contoh: Warna-warni, Gerak= gerak-gerik, Sayur= sayur-Mayur, Lauk= Lauk pauk

Contoh kalimat di atas merupakan perulangan………

a. Dwi purwa c. berimbuhan e. Sebagian

b. Bentuk dasar d. Berubah bunyi

6. (1) Menyerupai/ tiruan dari sesuatu

(2) Menyatakan superlative

(3) Intensitas kualitatif

(4) Sebagai petunjuk

Kalimat diatas yang termasuk makna, kata ulang adalah……

a. (1&4) c. (2&3) e. (1&2)

b. (1&3) d. (2&4)

7. Berikut ini merupakan kata yang memiliki makna sebagai (saling berbalasan) dalam bentuk contoh……

Tolong-menolong, bersalam-salaman

Sedalam-dalamnya, secepat-cepatnya

Buah-buahan, sayur-sayuran

Anak-anak, pohon-pohon

Mobil-mobilan, kuda-kudaan

8. Di bawah ini merupakan imbuhan menurut posisinya, kecuali……

a. Awalan, atau prefiks c. Konfliks

b. Sisipan, atau infiks d.Konflik

e. Akhiran atau sufiks

9. Yang merupakan makna awalan peN-, yaitu……

a. Membentuk kata bilangan c. Membentuk kata benda

b. Membentuk kata kerja d. membentuk kata keterangan

e. Menyatakan memiliki sifat

10. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi imbuhan adalah……

a. membentuk kata benda d. Membentuk kata keterangan

b. Menyatakan pekerjaan e. Membentuk kata bilangan

c. Membentuk kata sifat

11. Makna awalan me (N)- yaitu

1. Melakukan perbuatan

2. Menyatakan pekerjaan

3. Membuat kesan

4. Membentuk kata sifat

Dari data di atas manakah yang merupakan makna adalah me(N), yaitu……

a.1&4 b.2&3 c. 2&4 d. 1&3 e. 3&4

12. (1) Menyatakan tempat

(2) Menyatakan hal atau cara

(3) Menyatakan akibat

(4) Menyatakan seluruh

Dari ke-4 makna di atas adalah merupakan makna dari

a. Akhiran –an b. Akhiran –kan

c. Akhiran –I d. Awalan se- e. Awalan ter-

13. Pada akhiran –kan dan –I mempunyai fungsi yaitu……

a. membentuk kata benda

b. menyatakan tiap-tiap

c. membentuk kata sifat

d. Mengindusipkan arti

e. Membentuk kata bilangan

JAWABAN

1. C 6. b 11. d

2. A 7. a 12. a

3. D 8. c 13. d

4. C 9. e

5. D 10. b

Essai

1. a. Tidak semua gabungan kata merupakan frase

b. terdiri dari 2 fungsi:fungsi subjek dan fungsi fredikat

c. Gabungan kata yang tidak melebihi batas fungsi

2.- Frase adalah gabungan dua kata atau lebih yang tidak melebihi batas fungsi

-1000M adalah gabungan dua kata atau lebih yang susunannya terbentuk secara tetap (baku) dan saling ketergantungan.

3.- Kadispen Polda Metro Luperinten dant Nur Usman

-Tiga tim Gegana yang diterjunkan meemperkirakan ledakan berasal dari bom yang ditaruh di mobil

4. Frasa Ambigu adalah frase yang memiliki makna tidak jelas atau bermakna ganda

Contoh; Perancang busana wanita

5. Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengibuhan atau (Afiksasi)

PENUTUP

A. Kesimpulan

Demikianlah maklah saya, saya menyadari makalah saya ini jauh dari kesempurnaan,maka dari itu saya harapkan kritik dan saran yang membangun dari teman-teman sekalian beserta guru mata pelajaran. Sehingga saya bisa memperbaiki makalah selanjunya.

DAFTAR PUSTAKA

. Syamsudin, Panduan Bahasa Indonesia, Jakarta : Grasindo, 2004

Kramer, Ann, Bahasa Indonesia Berbasis Kompetensi, Bandung : Yudistira